Di zaman sekarang ini, asuransi dan investasi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan seseorang. Keduanya merupakan langkah cerdas yang dipilih banyak orang untuk menempatkan sebagian dana dari penghasilan mereka sebagai upaya financial planning maupun financial management yang baik. Pertanyaannya, apakah asuransi bisa dijadikan investasi?
Sayangnya, masih banyak pula yang membuat kesalahan dengan berpikir demikian, bahwa asuransi bisa dijadikan investasi dalam pengelolaan keuangan. Padahal, jelas ada perbedaan asuransi dan investasi dari manfaatnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pada masyarakat bahwa asuransi itu adalah proteksi, bukan tabungan atau investasi. Dikutip dari pernyataan Riswinandi, Kepala Eksekutif Industri Keuangan Nonbank (IKNB), “Asuransi merupakan produk yang berfungsi sebagai bentuk proteksi atau perlindungan, bukan investasi. Tiap bulannya, ada dana yang harus dibayar agar ada pihak lain yang menanggung risiko. Dalam hal ini, pihak penanggung tersebut adalah perusahaan asuransi.”
Lantas, apa saja perbedaan asuransi dan investasi? Mana yang lebih baik untuk dimiliki dan didahulukan antara asuransi dan investasi? Pada artikel hasil kerja sama Qoala Plus dan Bibit kali ini, kami sudah merangkum informasinya untuk menjawab semua pertanyaan ini, khusus untuk kamu.
Mengenal Asuransi dan Investasi serta Manfaat Keduanya
Sebelum membahas lebih jauh tentang perbedaan asuransi dan investasi, yuk, pahami dulu pengertian asuransi dan investasi!
Apa itu Asuransi?
Apa yang dimaksud dengan asuransi? Asuransi adalah layanan berbentuk produk pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak yang salah satu pihaknya memiliki kewajiban untuk membayar iuran/kontribusi/premi dengan tujuan untuk mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kerugian atau risiko. Bentuk kerugian atau risiko ini bisa berupa hilangnya nyawa, kerusakan atau kehilangan harta benda, kesehatan, dan lain sebagainya.
Nah, bagaimana dengan pentingnya asuransi? Asuransi sangat penting untuk dimiliki sebagai cara paling mudah dalam hal pengelolaan risiko keuangan yang lebih besar yang mungkin akan sulit ditanggulangi hanya dengan mengandalkan dana darurat.
Contoh Bentuk Asuransi
Dari pengertian asuransi tadi, apa saja contoh produk yang termasuk ke dalam asuransi? Salah satunya adalah pada asuransi jiwa, kepergian pencari nafkah utama menghentikan pula pendapatan yang menjadi sandaran keluarga. Pasalnya, meski sudah memiliki dana darurat, nominal dana darurat yang tergolong terbatas akan sulit menutup pengeluaran keluarga sampai bertahun-tahun mendatang. Di sinilah letak peran asuransi jiwa yang memberikan uang pertanggungan ketika pihak tertanggung meninggal dunia sehingga memberikan pihak keluarga yang ditinggalkan bantuan keuangan pada saat dibutuhkan, atau memberikan mereka jumlah sekaligus setelah jangka waktu polis berakhir yang bisa digunakan sebagai bekal untuk melanjutkan hidup.
Contoh lainnya, adanya risiko kejadian jatuh sakit yang membutuhkan rawat jalan maupun perawatan medis di rumah sakit seringkali menguras biaya tidak sedikit. Dana darurat yang telah dimiliki memang bisa membantu, tetapi jika ternyata biaya penanganan medis sangat besar, keterbatasan dana darurat dapat berdampak pada kondisi keuangan yang terguncang hebat. Asuransi bisa melakukan peran untuk hal tersebut dengan lebih baik dengan menutup pengeluaran rumah sakit.
Ada pula asuransi mobil yang melindungi seseorang dari kekacauan keuangan apabila kendaraanmu rusak parah atau dicuri. Beberapa produk asuransi mobil juga menawarkan ganti rugi untuk kerusakan kendaraan atau bahkan penggantian unit mobil dalam beberapa kasus.
Nah, untuk pengelolaan keuangan dalam hal penanggulangan risiko terbaik, kamu bisa menyisihkan sebagian pendapatan ke dalam anggaran untuk membeli produk asuransi secara paralel dengan dana darurat. Alokasikan setidaknya 10% dari pendapatan rutin untuk ditabung sebagai dana darurat dan untuk membayar premi asuransi. Selain itu, disarankan pula untuk memprioritaskan kepemilikan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan terlebih dahulu, baru beranjak ke jenis produk asuransi lainnya.
Apa itu Investasi?
Apa yang dimaksud dengan investasi? Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga), biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham, reksa dana, atau surat berharga lainnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Dalam investasi, sejumlah dana yang ditempatkan seseorang di sebuah instrumen tertentu memiliki potensi pertumbuhan di atas laju inflasi. Nantinya, akan ada imbalan pengembalian uang atau aset tersebut beserta keuntungannya pada titik yang telah disepakati di masa depan.
Contoh Bentuk Investasi
Apa saja yang termasuk ke dalam investasi? Ada banyak jenis rencana investasi, seperti obligasi, di mana kamu meminjamkan dana yang kamu miliki ke perusahaan atau pemerintah dengan imbalan bunga dan saham yang berarti saham yang kamu miliki sama dengan kamu menjadi bagian dari pemilik bisnis tersebut.
Sementara, obligasi relatif lebih aman karena pembelian saham dapat memberi kamu keuntungan lebih besar, tetapi berisiko lebih tinggi yang besaran pengembaliannya tidak terjamin.
Ada juga jenis investasi reksa dana untuk kamu yang ingin membagi uang investasimu ke berbagai instrumen, seperti reksadana pasar uang, reksadana saham, dan reksadana obligasi.
Tidak perlu bingung, kini berinvestasi lebih mudah seperti belanja online. Kamu bisa beli beberapa jenis investasi seperti Reksadana, SBN (Surat Berharga Negara), Obligasi FR (Fixed Rate) dan Saham di Aplikasi Bibit.
Tidak perlu khawatir lupa investasi, di Aplikasi Bibit sudah ada fitur autodebit untuk tetap konsisten menabung reksadana. Bikin uangmu bekerja dengan berinvestasi, download aplikasinya di sini!
Beda Asuransi dan Investasi
Apakah asuransi termasuk investasi? Tentu saja tidak. Sayangnya, masih banyak orang memiliki pandangan bahwa asuransi dan investasi adalah hal yang sama. Tidak bisa dipungkiri, pola pikir seperti ini merebak di masyarakat karena banyak pihak yang memberi nasabahnya pilihan untuk mendapatkan uang mereka kembali bahkan menghasilkan keuntungan saat membeli produk asuransi tertentu. Namun, persyaratan investasi jelas berbeda dengan asuransi, begitu pula sebaliknya.
Untuk lebih memahami perbedaan asuransi dan investasi, berikut ini adalah penjelasannya secara terperinci yang dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti objektif atau tujuan, manfaat, tingkat risiko, dana, likuiditas, hingga output atau pengembalian yang diharapkan.
a. Objektif atau Tujuan
Apa perbedaan asuransi dengan investasi? Perbedaan dari asuransi vs investasi yang pertama adalah dari segi objektif atau tujuan kepemilikannya.
Tujuan kepemilikan asuransi adalah untuk memberi perlindungan bagi diri sendiri maupun keluarga yang dicintai dari berbagai risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Asuransi tidak dimaksudkan untuk tujuan keuangan, tetapi lebih kepada bantuan keuangan itu sendiri yang mendukung tercapainya pengelolaan keuangan terbaik. Sebab, asuransi ada untuk memproteksi pemiliknya dari setiap peristiwa yang dapat membalikkan kondisi keuangan.
Di sisi lain, tujuan utama dari kepemilikan investasi adalah untuk mengembangkan dana dan memperoleh sesuatu kembali dalam bentuk pengembalian atau bunga (keuntungan) serta mencapai tujuan keuangan. Sasaran tujuan keuangan ini tentunya bisa bervariasi bagi tiap orang. Ada yang mencari tujuan keuangan untuk jangka pendek, tujuan jangka menengah, maupun tujuan jangka panjang. Dengan demikian, pilihan berinvestasi akan membantu seseorang untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi, sudah paham ‘kan perbedaan asuransi dan investasi dari segi objektif atau tujuan.
b. Manfaat
Apa beda asuransi dan investasi dari segi manfaat? Asuransi beda dengan investasi karena saat membayar premi asuransi, pemilik atau pemegang polis asuransi hanya akan mendapatkan manfaat proteksi tanpa ada penambahan dana dari premi yang dibayarkan, meski tidak ada klaim ataupun pada saat ada pengembalian premi. Dari pernyataan ini, apa ada perbedaan antara tabungan dan asuransi? Tentunya, premi asuransi yang dibayarkan bukanlah bentuk menabung.
Sementara itu, dengan berinvestasi, kamu akan mendapatkan penambahan dana dari nominal yang disetorkan. Keuntungannya tidak tetap dan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Besaran keuntungan pun tergantung pada instrumen investasi yang dipilih. Makin tinggi risiko instrumen investasinya, makin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan pengembalian keuntungan.
c. Tingkat Risiko
Selanjutnya, apa perbedaan asuransi dan investasi dari parameter tingkat risiko? Pada asuransi, risiko jelas tertulis dan disepakati berdasarkan perjanjian asuransi antara pihak tertanggung dan pihak penanggung, yakni pihak asuransi. Oleh sebab itu, sangat penting bagi nasabah pemegang asuransi untuk membaca dengan teliti tentang setiap detail uraian yang ada di dalam polis asuransi.
Sementara, tingkat risiko pada investasi terbilang tidak pasti. Ketidakpastian risiko dari investasi umumnya terjadi menyesuaikan kondisi pasar serta instrumen investasi yang digunakan.
d. Dana
Beda asuransi dan investasi selanjutnya adalah dilihat dari aspek dana. Dana yang disetorkan oleh nasabah pemegang polis asuransi adalah dalam bentuk pembayaran premi. Besaran dana tersebut juga sudah ditetapkan dalam jumlah yang sama pada periode waktu tertentu yang ketetapannya sudah disepakati dan tertuang dalam polis asuransi.
Besaran dana yang disetorkan penempatannya untuk investasi menyesuaikan dengan kemampuan setiap orang yang berinvestasi. Dapat dikatakan, anggaran dana untuk investasi terbilang lebih fleksibel.
e. Likuiditas
Bicara tentang beda asuransi dan investasi dari segi likuiditas, asuransi tidak likuid seperti investasi. Sebab, asuransi berkaitan dengan klausula, contohnya seperti klausul kematian untuk asuransi jiwa. Dalam polis asuransi lainnya, setelah jangka waktu polis, uang pertanggungan akan dikembalikan kepada pemegang polis jika pemegang polis hidup lebih lama dari jangka waktu polis, atau apabila tidak ada pengajuan klaim asuransi. Meskipun beberapa produk asuransi mengembalikan uang, tetap saja produk asuransi tersebut masih tidak likuid. Sebab, asuransipun tidak seperti tabungan yang dananya bisa ditarik kapan saja.
Berbeda dengan asuransi, investasi tergolong jauh lebih likuid bahkan sangat likuid. Beberapa pilihan instrumen investasi, seperti deposito berulang dan deposito tetap mempunyai jangka waktu jatuh tempo. Walau memiliki masa jatuh tempo, seseorang yang berinvestasi tersebut dapat mencairkan investasinya dengan membayar penalti. Untuk pilihan instrumen investasi lainnya, seperti reksa dana (kecuali reksa dana tertutup) dan investasi ekuitas langsung tidak memiliki periode lock-in. Sehingga, investor bisa melakukan penebusan kapanpun mereka mau. Dapat disimpulkan, investasi datang dengan likuiditas yang mudah, tidak seperti asuransi.
f. Output atau Pengembalian
Perbedaan penting lainnya antara asuransi dan investasi adalah dari segi output atau pengembalian. Asuransi bukanlah tentang mendapatkan tingkat pengembalian tertentu atau memenuhi tujuan profit keuangan. Meski tidak ada pengembalian berupa keuntungan, beberapa jenis polis asuransi yang menetapkan persentase pengembalian dana premi apabila tidak ada klaim asuransi sama sekali. Perlu ditekankan, alih-alih untuk mendapatkan keuntungan berupa dana kembali, output dari asuransi adalah ganti rugi berupa uang pertanggungan atas risiko yang sudah terjadi dan menimpa pihak tertanggung. Maksudnya, asuransi justru akan membantu pemiliknya untuk memastikan kondisi keuangan yang tetap terjaga. Sebagai contoh, asuransi jiwa akan melindungi keluarga agar tidak menderita saat kepala keluarga selaku pemegang polis sudah tiada.
Di sisi lain, mengacu pada tujuan investasi yang untuk mendapatkan keuntungan, output atau pengembalian yang diberikan adalah berupa keuntungan yang besarannya bervariasi berdasarkan jenis investasi yang dipilih. Misalnya, deposito tetap memberikan tingkat pengembalian yang berbeda dari deposito berulang. Pun dengan imbal hasil yang diberikan reksa dana utang akan berbeda dengan imbal hasil yang diberikan reksa dana saham.
Dari penjelasan beberapa aspek utama yang membedakan antara asuransi dan investasi tadi, jelas bahwa keduanya memiliki tujuan hingga manfaat yang berbeda sehingga asuransi tidak bisa dijadikan investasi, maupun sebaliknya. Oleh sebab itu, langkah terbaik demi pengelolaan keuangan dengan tepat adalah dengan menempatkan dana yang kamu anggarkan pada tempatnya masing-masing dan tidak mencampur keduanya.
Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik
Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi
Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus
Pilih Mana, Asuransi atau Investasi? Miliki Keduanya dan Maksimalkan Manfaat Masing-Masing Produk Secara Terpisah untuk Perencanaan serta Pengelolaan Keuangan yang Tepat Guna
Tidak bisa dipungkiri, minimnya literasi dan pengetahuan tentang keuangan pada sebagian orang, khususnya di ranah asuransi dan investasi ini masih rendah. Ada banyak kasus kekacauan finansial yang berawal dari seseorang yang melompat langsung berinvestasi tanpa memastikan dana darurat dan asuransi sudah ada.
Di sisi lain, masih banyak pula kasus yang mengharapkan berkembangnya aset atau dana yang dimiliki, tapi salah memilih penempatan untuk pengelolaannya dengan tidak memiliki investasi terpisah karena beranggapan asuransi bisa mendatangkan keuntungan. Terlebih, asuransi tidak bisa dijadikan sebagai investasi. Oleh karena itu, agar dapat meraih hasil yang maksimal, tentunya asuransi dan investasi lebih baik dipisahkan, melihat keuntungannya kurang maksimal jika keduanya digabungkan.
Bagaimana Kesimpulan dari Kepemilikan Asuransi dan Investasi Secara Terpisah?
Dari penjelasan tadi, jelas bahwa asuransi dan investasi sangat penting dimiliki untuk mendukung pengelolaan keuangan terbaik. Pertanyaannya, bagimana cara memilih asuransi maupun investasi terbaik saat ini? Jawabannya sederhana, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap orang yang berbeda-beda dan bermuara pada apa yang kamu butuhkan sekarang dan apa yang kamu butuhkan di masa depan.
Tak hanya itu, setiap orang juga perlu menyelaraskan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang mereka untuk kemudian menemukan dan merencanakan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka. Sebab, apabila investasi akan menjaga kamu sekarang dan hari esok, asuransi akan melindungimu dan orang yang kamu cintai dalam jangka panjang.
Intinya, fungsi investasi maupun fungsi asuransi dalam financial planning memiliki perannya masing-masing yang saling mendukung, terlebih saat kamu ingin mencapai tujuan kebebasan finansial atau financial freedom.
Apakah Kita Bisa Mendapatkan Uang Penghasilan Tambahan dari Asuransi dan Investasi?
Untuk cara mendapatkan penghasilan tambahan, jawabannya adalah bisa. Namun, yang perlu digarisbawahi, asuransi tidak mendatangkan keuntungan berupa uang dari kepemilikan produk.
a. Penghasilan Tambahan dari Asuransi Sebagai Tenaga Pemasar
Seseorang bisa meraih penghasilan tambahan dari ranah asuransi melalui penjualan asuransi itu sendiri, BUKAN dari asuransi yang dimiliki. Maksudnya, seseorang bisa menjadi agen asuransi untuk menawarkan dan menjual asuransi yang mendatangkan penghasilan berupa komisi. Komisi inilah yang menjadi sumber penghasilan.
Seperti kisah sukses para Mitra Qoala Plus, mereka mempunyai penghasilan tambahan dari keberhasilan penjualan produk asuransi itu sendiri. Tak hanya keuntungan berupa komisi, tiap Mitra Qoala Plus juga akan mendapatkan keuntungan secara soft skill maupun hard skill melalui berbagai training yang diberikan secara gratis.
b. Penghasilan Tambahan dari Investasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, investasi jelas mendatangkan keuntungan yang besarannya tergantung dari jenis instrumen investasi yang bisa kamu tentukan sendiri pula. Dengan berinvestasi, seseorang akan mempunyai peluang untuk menggandakan uang yang dimiliki.
Walau tetap ada risiko gagal atau rugi, seseorang yang memilih untuk berinvestasi tetap bisa meminimalisasinya dengan penerapan strategi yang tepat dan cermat. Bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan tingkat risiko menengah, kamu bisa memilih reksa dana sebagai opsi terbaik.
Bagaimana Penjelasan tentang Asuransi Unit Link yang Menawarkan Penggabungan Produk Asuransi dan Investasi Sekaligus?
Beda dari produk asuransi tradisional, selain menawarkan produk asuransi perlindungan itu sendiri, asuransi unit link juga menawarkan layanan fitur tambahan untuk mempermudah nasabah yang ingin mendapatkan produk proteksi sekaligus sambil berinvestasi.
Secara sederhana, unit link menggabungkan kedua produk keuangan, baik produk asuransi dan investasi ke dalam satu penawaran. Namun, salah kaprahnya, mindset yang menyebar justru berfokus pada keuntungan secara menyeluruh dari investasinya saja pada produk unit link ini. Sehingga, masih banyak orang yang lupa bahwa dana yang menghasilkan keuntungan hanya sebagian saja.
Meskipun ada muatan investasi dalam asuransi unit link, sebenarnya, premi yang dibayarkan itu digunakan untuk menutup biaya proteksi bagi pemegang polis. Contohnya, apabila suatu saat ada pemegang polis yang tidak mampu membayar premi, maka hasil investasinya itu yang akan digunakan untuk membayar proteksi. Sayangnya, penjelasan mengenai hal ini sering tidak dipahami seutuhnya oleh nasabah.
Hal lain yang juga penting untuk dicatat, sebagaimana investasi pada umumnya, ada risiko penurunan nilai investasi pada unit link. Contohnya, harga saham atau pasar uang yang turun akan berdampak pula pada nilai investasi unit link. Kembali lagi, hal ini juga mengacu pada prinsip investasi: high risk, high return.
Otoritas Jasa Keuangan sendiri telah menerbitkan SEOJK No. 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (SEOJK PAYDI) yang juga meliputi peraturan terkait asuransi unit link di dalamnya.
Melalui aturan baru ini, Otoritas Jasa Keuangan memang tidak lantas menjadikan unit link tidak lagi berpotensi merugikan bagi nasabah. OJK menegaskan bahwa setiap nasabah wajib memahami segala poin penjelasan yang disepakati, termasuk perihal kemungkinan risiko yang terkandung di dalam unit link secara menyeluruh. Sebab, nasabah yang memutuskan untuk mengambil unit link tanpa memahami produknya secara utuh masih mungkin untuk mengalami kerugian apabila maksud dari pemilihan unit link tersebut dengan tujuan investasi.
Pertanyaan selanjutnya, apakah asuransi itu tabungan atau investasi? Apakah asuransi adalah bagian dari investasi? Apakah ada dan bagaimana peran asuransi dalam investasi? Menjawab semuanya, ingat, asuransi bukanlah tabungan ataupun investasi, begitu pula sebaliknya.
Jadi, sebagai kesimpulan, kembali pada pembahasan sebelumnya, untuk merasakan manfaat yang optimal dari masing-masing produk demi tujuan perencanaan serta pengelolaan keuangan yang tepat guna, peran asuransi dan investasi akan lebih maksimal saat dimiliki secara terpisah.
Ingin mendapatkan keuntungan dari penghasilan tambahan? Daftarkan diri sebagai Mitra Qoala Plus sekarang juga dan mulai perjalanan sebagai agen asuransi sukses bersama Qoala Plus!
Unduh aplikasi Qoala Plus melalui Google Play Store atau App Store di smartphone kesayanganmu. Informasi seputar agen asuransi dan literasi finansial tentang asuransi dan investasi juga bisa kamu temukan dengan mengakses blog Qoala Plus kapan saja. Ikuti pula Qoala Plus di media sosial seperti Instagram Qoala Plus untuk dapatkan informasi terkini lainnya!