Apakah kamu sedang bekerja sebagai agen asuransi jiwa? Atau tengah berminat menjadi agen asuransi, tapi belum begitu memahami cara menawarkan asuransi jiwa terbaik? Tentunya, kamu perlu memahami ide dasar cara kerja asuransi jiwa. Namun, sebelumnya, kamu juga harus tahu juga tentang bagaimana proses untuk menjadi agen di Indonesia.
Untuk menjadi agen asuransi maka urutan langkah yang harus dilalui berdasarkan informasi dari AAJI adalah dengan direkrut perusahaan/peragenan asuransi, melakukan registrasi untuk belajar dan mengikuti ujian, kemudian masuk ke tahap belajar mandiri maupun mengikuti pelatihan, mengikuti ujian, lulus ujian, mendapat sertifikat dan kartu lisensi penuh, serta terus melakukan perpanjangan lisensi. Setelah berhasil menjadi agen asuransi jiwa, seorang agen juga perlu memahami cara menawarkan asuransi jiwa itu sendiri dengan benar. Sebab, menawarkan produk asuransi jiwa kepada calon nasabah juga merupakan salah satu tugas agen asuransi jiwa.
Nah, sebenarnya, langkah-langkah atau tips berikut ini tidak hanya terbatas pada cara menjual asuransi jiwa saja, tapi juga dapat diaplikasikan pada pemasaran produk-produk asuransi lainnya seperti asuransi kesehatan maupun produk lainnya, sehingga kamu bisa menerapkan cara menjadi agen asuransi sukses dan penuh cuan.
Kali ini, Qoala Plus akan membahas beberapa cara mudah menjual asuransi jiwa dan mengatasi penolakan yang efektif.
1. Lakukan Pendekatan atau Prospek pada Calon Nasabah dengan Tulus
Untuk tahap awal, sebenarnya bagaimana cara menjual asuransi jiwa? Salah satu hal yang kerap menjadi pertanyaan seputar cara menawarkan asuransi jiwa maupun produk lainnya oleh seorang agen asuransi adalah tentang pendekatan kepada calon nasabah. Sebab, hal ini merupakan langkah awal yang penting dipahami demi dapat berkenalan dengan calon nasabah agar mampu melanjutkan ke tahap prospek dengan efektif.
Apabila kamu sebagai agen asuransi dapat membuat penawaranmu diterima, komunikasi pun akan terus berjalan dengan baik. Lalu, bagaimana tips cara cepat mendapatkan nasabah asuransi jiwa dan pendekatannya? Simak penjelasan berikut ini.
Tips Pendekatan Calon Nasabah untuk Menawarkan Asuransi Jiwa (atau Produk Asuransi Lainnya)
Bagaimana cara yang tepat untuk mengetahui kebutuhan prospek? Nah, bagi kamu sebagai agen asuransi, berikut ini adalah beberapa tips dari Qoala Plus yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pendekatan kepada calon nasabah.
a. Calon Nasabah Kategori Keluarga
Untuk calon nasabah asuransi yang masuk ke dalam kategori keluarga, kamu bisa melakukan pendekatan dengan memposisikan diri sebagai seseorang yang juga membutuhkan solusi untuk perlindungan bagi orang-orang terkasih. Kamu bisa masuk ke kategori ini sebagai sesama anggota keluarga yang dapat diberikan kepercayaan. Sehingga dengan posisi sebagai keluarga tersebut, kamu juga dapat lebih dipercaya karena dianggap tidak akan menipu mereka.
b. Calon Nasabah Kategori Kelompok Minat Tertentu
Kamu juga bisa melakukan pendekatan kepada calon nasabah dengan kategori kelompok minat tertentu. Dengan mengadakan hubungan bersama orang-orang yang memiliki hobi atau minat yang sama dengan agen asuransi, hubungan yang terjalin juga bisa lebih mudah karena topik yang dibicarakan akan nyambung satu sama lain.
c. Calon Nasabah Kategori Profesi
Agen asuransi juga bisa melakukan pendekatan dengan orang-orang dengan kategori profesi tertentu di luar profesimu sebagai agen asuransi, tapi masih di lingkungan yang masih berhubungan. Orang-orang dengan ranah profesi yang serupa cenderung lebih mudah didekati karena umumnya juga memiliki latar belakang dan kebutuhan yang sama.
d. Ciri-ciri Calon Nasabah Potensial secara Umum
Ada beberapa ciri-ciri orang maupun brand/perusahaan yang potensial sebagai calon nasabah. Hal-hal yang perlu kamu identifikasi adalah calon nasabahmu memang membutuhkan proteksi berupa asuransi jiwa maupun jenis produk lainnya, mampu membayar, memiliki kemauan membeli, mudah dihubungi, hingga memiliki wewenang untuk memutuskan pembelian produk asuransi itu sendiri.
Yang perlu dicatat, apabila kamu mendapatkan penolakan meski masih di tahap penawaran awal, hindari langsung merasa berkecil hati dan malah menjauhi calon nasabah tersebut. Sebab, bisa jadi, calon nasabah yang menolak penawaran di awal tersebut mungkin akan menjadi nasabahmu kelak. Terapkan mindset bahwa mereka hanya membutuhkan waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan segala sesuatunya.
Jadi, sejak tahap pendekatan awal, lakukan komunikasi dengan tulus, tidak sebatas pada hanya mengetahui contoh percakapan sales atau agen asuransi dalam menawarkan produk saja. Maksudnya, kamu perlu melakukan langkah ini tanpa berpatokan hanya pada tujuan untuk menawarkan produk asuransi sebagai pekerjaan, melainkan lakukan treatment kepada calon nasabah sebagai teman yang dapat kamu tawarkan solusi atas suatu permasalahan. Pasalnya, seperti yang kita ketahui bersama, tidak sedikit orang maupun badan atau perusahaan yang awalnya menolak asuransi karena adanya keraguan maupun stigma asuransi tertentu. Oleh karena itu, dengan melakukan komunikasi yang terus terjalin secara konsisten sebagai salah satu cara menawarkan asuransi jiwa dengan tepat, kamu sebenarnya dapat menumbuhkan kepercayaan calon nasabah hingga membuatnya luluh dan akhirnya benar-benar menjadi nasabah kamu.
2. Luruskan Mindset atau Pemahaman tentang Asuransi sebagai Bagian dari Cara Menawarkan Asuransi dengan Efektif
Meski kita sudah berada di era melek tentang pentingnya melakukan perencanaan keuangan untuk masa kini maupun masa depan, tidak bisa dipungkiri juga bahwa asuransi—terlebih asuransi jiwa—masih memiliki stigma yang miring. Tak sedikit orang yang menolak asuransi karena memiliki pemahaman atau mindset bahwa asuransi itu tidak mendatangkan keuntungan. Lalu, bagaimana cara jual asuransi di tengah maraknya pandangan negatif ini? Sebagai agen asuransi maupun sebagai seseorang yang memosisikan diri sebagai rekan atau teman, hal ini sangat penting untuk meluruskan stigma negatif dari asuransi yang telah mengakar ini. Untuk itu, kamu harus memahami poin cara menawarkan asuransi jiwa satu ini dengan tepat untuk bisa menerapkannya, ya.
Asuransi memang bukanlah bentuk tabungan atau investasi. Asuransi, termasuk asuransi jiwa, merupakan bentuk persiapan untuk menanggulangi risiko di masa depan. Jika dianalogikan, asuransi seperti peribahasa sedia payung sebelum hujan. Jadi, saat risiko tersebut datang, kita bisa menekan atau meminimalisasi dampak-dampak yang mungkin terjadi dengan adanya manfaat-manfaat dari produk asuransi yang sudah kita punya. Oleh karena itu, agen asuransi perlu menceritakan dan menunjukkan bukti nyata tentang pentingnya asuransi yang sudah berhasil diaplikasikan.
Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik
Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi
Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus
3. Tunjukkan Bukti Nyata dan Testimoni dari Nasabah Sebelumnya
Nah, berkaitan dengan poin sebelumnya, cara menawarkan asuransi jiwa maupun produk asuransi lainnya yang paling realistis adalah dengan menunjukkan testimoni-testimoni tentang pengalaman nasabah asuransi sebelumnya sebagai bukti nyata. Hal ini dapat dijadikan cara memasarkan asuransi yang paling efektif karena bukti nyata atau testimoni ini dapat dijadikan motivasi yang kuat bagi calon nasabah selanjutnya.
Kamu perlu menggarisbawahi seputar manfaat dan keuntungan yang didapatkan oleh nasabah yang terbantu saat membutuhkan penanggulangan maupun minimalisasi dampak dari risiko-risiko yang bisa terjadi kapan saja. Namun, apabila kamu tergolong sebagai agen asuransi baru, kamu bisa mendapatkan testimoni ini dengan bantuan dari leader maupun rekan tim asuransimu yang sudah memiliki pengalaman terdahulu, seperti dengan bukti klaim asuransi jiwa yang sudah ada.
4. Bangun Hubungan dengan Membentuk Kepercayaan
Apa saja pekerjaan agen asuransi? Bagaimana cara menawarkan asuransi jiwa selanjutnya dengan baik? Salah satunya adalah membangun hubungan yang baik dengan nasabah berlandaskan trust. Hubungan yang baik dengan landasan kepercayaan antara calon nasabah dan pihak asuransi merupakan salah satu kunci sukses dari cara menawarkan asuransi kepada orang maupun perusahaan yang baik. Sebab, jika ditarik mundur, terjadinya transaksi penjualan dan pembelian dalam bisnis maupun hal apapun berawal dengan adanya rasa saling diuntungkan. Misalnya, nasabah asuransi merasakan solusi atau manfaat nyata dari produk perlindungan seperti asuransi jiwa yang ia beli, sementara agen asuransi mendapatkan untung dari penjualan yang berhasil ia tawarkan. Kembali lagi, hal ini akan terjadi karena adanya kepercayaan yang terbentuk dengan adanya teknik marketing yang tepat.
Agar kamu bisa membangun hubungan yang baik dengan calon nasabah, seorang agen asuransi perlu menanggalkan identitasnya sebagai agen asuransi terlebih dahulu. Hal ini diperlukan supaya kamu bisa menjalin hubungan secara personal, tidak semata hanya berjualan saja. Biasanya, calon nasabah atau prospek lebih menyukai hubungan yang dijalin dengan tulus, tanpa adanya pamrih untuk promosi penjualan semata. Dengan begitu, hubungan yang timbul akan berkembang menjadi relasi dengan perasaan yang saling memahami dan menghormati. Dampaknya, hubungan yang tulus tersebut akan menimbulkan ikatan yang dilandasi dengan rasa saling percaya.
Setelah hubungan yang berlandaskan kepercayaan tersebut timbul, akan muncul pula momentum yang tepat untuk melanjutkan pembicaraan tentang petingnya memiliki proteksi, seperti pentingnya asuransi jiwa untuk proteksi bagi keluarga maupun orang-orang terkasih. Nah, dengan kamu bisa menjelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan perlindungan ini, calon nasabah pun dapat dengan senang hati menyimak apa yang dijelaskan olehmu sebagai agen asuransi. Setelah agen asuransi mampu merekomendasikan produk asuransi yang ditawarkan, calon nasabah pun bisa mempertimbangkan pembelian dengan lebih baik dan efektif.
Mau jadi agen asuransi jiwa terbaik dengan dukungan teknologi yang membuat proses jualan asuransi jadi lebih mudah serta mampu mengimplementasikan cara menawarkan asuransi jiwa dengan efektif? Jadilah Mitra Qoala Plus dan rasakan kemudahannya! Klik di sini untuk buat akunmu sekarang juga!
5. Identifikasi atau Gali Kebutuhan Calon Nasabah untuk Prospek Terbaik sebagai Cara Menawarkan Asuransi dengan Tepat
Apa lagi sih cara menawarkan asuransi jiwa atau produk asuransi lainnya yang penting diketahui? Langkah paling efektif lainnya adalah dengan menggali informasi seputar kebutuhan calon nasabah tersebut. Sebab, biasanya calon nasabah bisa menolak asuransi karena tidak begitu mengetahui maupun memahami pentingnya memiliki proteksi berupa asuransi.
Nah, maka dari itu, kamu perlu mengidentifikasi kebutuhan dari calon nasabah yang paling mendasar sebagai kunci sukses menjadi agen asuransi. Sebab, dengan mengetahui kebutuhan calon nasabah, agen asuransi juga dapat menawarkan produk asuransi yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan calon nasabah tersebut. Lalu, bagaimana caranya? Kamu sebagai agen asuransi hanya perlu menceritakan dan menumbuhkan kesadaran calon nasabah mengenai pentingnya memiliki produk perlindungan berupa asuransi tersebut terkait dengan kebutuhannya.
Cara Identifikasi Kebutuhan Calon Nasabah dengan Konsep 5W+1H
Bagaimana cara menjadi agen asuransi yang sukses untuk menggali informasi seputar kebutuhan calon nasabah? Berikut ini Qoala Plus bagikan beberapa tips dan langkah untuk dapat mengidentifikasi dan memahami kebutuhan calon nasabah dengan tepat menggunakan konsep 5W+1H sebagai salah satu bagian dari cara menawarkan asuransi jiwa yang efektif dan efisien.
a. What? Apa?
Kamu bisa menanyakan tentang apa saja hal yang menjadi kebutuhan calon nasabah dan apa pula yang direncanakan untuk masa depan. Sebagai contoh, apakah calon nasabah berkeinginan menguliahkan anaknya, atau apakah nasabah berpikiran untuk memberikan rasa aman bagi keluarga meski dirinya sudah tiada.
b. Who? Siapa?
Agen asuransi juga perlu menggali tentang siapa yang akan bertanggung jawab atas keuangan keluarga, siapa yang menjadi penanggung biaya hidup, siapa yang direncakanan akan menggantikan diri sebagai pencari nafkah jika calon nasabah tidak lagi menghasilkan uang, hingga siapa saja yang ingin diberikan perlindungan atau diharapkan dapat merasakan manfaat dari proteksi yang dimiliki.
c. When? Kapan?
Dengan mengajukan pertanyaan ini, calon nasabah diharapkan tergugah kesadarannya untuk mengukur dan merencanakan waktu yang tepat untuk membuat financial planning agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
d. Where? Di mana?
Poin ini bertujuan untuk mengetahui calon nasabah sedang maupun akan tinggal pada masa tuanya, atau di mana putra maupun putrinya akan bersekolah atau kuliah, dan lain sebagainya.
e. Why? Mengapa?
Poin ini tentunya bertujuan untuk menumbuhkan motivasi agar calon nasabah benar-benar merasa membutuhkan produk asuransi, seperti asuransi jiwa. Misalnya, kenapa calon nasabah mempunyai keinginan untuk memiliki jaminan keuangan pada hari tua hingga jaminan biaya pengobatan.
f. How? Bagaimana?
Pertanyaan ini memiliki tujuan untuk mengarahkan pihak prospek atau calon nasabah untuk mempertimbangkan bahwa produk asuransi adalah salah satu solusi terbaik untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan calon nasabah atas apa yang direncanakan, termasuk mengenai perencanaan keuangan untuk keluarga ini.
6. Lakukan Presentasi Produk sebagai Cara Menjual Asuransi yang Efektif
Bagi calon nasabah yang masih awam tentang dunia asuransi, mereka tentunya menginginkan penjelasan yang tidak terlalu berbelit. Untuk itulah, agen asuransi jiwa perlu mengetahui cara presentasi produk asuransi dengan cara yang paling efektif sebagai salah satu bagian dari cara menawarkan asuransi jiwa yang tepat. Di samping itu, masing-masing produk asuransi memiliki manfaat dan peruntukan yang juga berbeda-beda. Sehingga, cara memasarkan asuransi inipun membutuhkan teknik presentasi produk yang dapat menyentuh kesadaran calon nasabah dengan tepat. Kamu pun sebagai agen asuransi, juga wajib memahami dulu prinsip-prinsip asuransi dasar yang ada.
Masih berkaitan dengan poin sebelum ini, cara pertama untuk dapat mempresentasikan produk asuransi dengan efektif adalah dengan mengetahui kebutuhan calon nasabah tersebut. Kemudian, agen asuransi dapat mengidentifikasi pilihan solusi produk yang sesuai. Dengan fokus pada pemberian solusi, calon nasabah pun akan merasa bahwa produk asuransi yang ditawarkan adalah produk yang tepat. Jelaskan juga bagaimana prosedur mengikuti asuransi jiwa secara detail.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan presentasi produk yang dilandasi dengan kejujuran dan ketulusan. Agen asuransi wajib terbuka dan menjelaskan secara terperinci tentang reputasi perusahaan, manfaat produk, opsi-opsi produk yang ada, hak dan kewajiban nasabah & pihak asuransi, hingga konsekuensi apa saja yang perlu dipahami saat menjadi nasabah asuransi. Hal ini juga termasuk tentang penjelasan soal besaran beban polis asuransi. Beban polis asuransi adalah sejumlah dana yang wajib dibayarkan kepada perusahaan asuransi setiap bulannya atau yang juga dikenal dengan istilah premi.
Agen asuransi jiwa juga bisa menyampaikan bahwa polis asuransi jiwa tradisional memungkinkan pemegang polis untuk mendapatkan bonus partisipasi. Ada pula bonus terminal adalah bonus yang dibayarkan hanya ketika polis jatuh tempo atau tertanggung meninggal dunia.
Sebagai pendukung, agen asuransi juga perlu mengungkapkan bukti-bukti klaim yang sudah ada, hingga dokumen yang menunjukkan perkembangan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Jangan lupa juga untuk merasa percaya diri saat menyampaikan presentasi sebagai agen asuransi yang profesional. Jadi, sudah paham ‘kan tentang cara menawarkan asuransi jiwa di poin presentasi produk ini?
7. Sampaikan Ide Solusi saat Menawarkan Asuransi Jiwa
Calon nasabah atau prospek yang sudah berada pada fase memiliki pikiran yang terbuka tentu akan memahami manfaat apa yang akan mereka terima dari produk asuransi yang ditawarkan. Oleh karena itu, agen asuransi harus memiliki product knowledge yang baik sebagai bagian dari cara menawarkan asuransi jiwa dengan tepat agar kamu dapat menjawab pertanyaan apapun mengenai asuransi yang diajukan oleh calon nasabah. Sesusah apapun, kamu harus dapat menjawab pertanyaan sulit tentang asuransi secara umum maupun informasi dari produk asuransi tersebut.
Lalu, bagaimana cara menawarkan produk asuransi pada tahap ini? Sebenarnya, akan lebih baik apabila agen asuransi juga memiliki atau memakai produk asuransinya sendiri. Sebab, di samping menjadi agen, ia juga menjadi nasabah dari perusahaannya sendiri. Hal ini bisa menjadi nilai tambah yang dapat menumbuhkan keyakinan calon nasabah tersebut. Sehingga, agen tersebut juga dapat memberikan ide solusi berdasarkan bukti nyata yang sudah ia rasakan dan alami sebagai nasabah pula. Namun, pada intinya, hal-hal yang menjadi kebutuhan calon nasabah harus ter-cover oleh manfaat dari produk asuransi yang ditawarkan sebagai solusi.
Jadi agen asuransi terbaik dengan bergabung sebagai Mitra Qoala Plus dan dapatkan cuan berlimpah!
8. Jawab Keberatan atau Penolakan dengan Baik
Selanjutnya, apa lagi cara menawarkan asuransi jiwa yang efisien dan efektif? Sebagaimana kita semua ketahui, menjual asuransi jiwa bukanlah sebuah hal yang mudah. Namun, sebenarnya cara menawarkan dan memasarkan asuransi jiwa juga bukanlah hal yang selalu sulit. Buktinya, pertumbuhan industri asuransi jiwa terus berkembang dan didukung dengan data yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa premi yang dihimpun asuransi jiwa mencapai Rp184,32 triliun sepanjang tahun 2021. Meski begitu, ada pula resiko jadi agen asuransi yang kerap terjadi yaitu mengalami penolakan atau keberatan.
Pertanyaannya, bagaimana cara mudah menjual asuransi jiwa dan mengatasi penolakan yang sangat mungkin terjadi yang terkenal sebagai salah satu hal dalam susahnya jadi agen asuransi? Agen asuransi perlu memahami konsep dan strategi handling objection atau cara menghadapi penolakan dari prospek sebagai salah satu kunci kiat sukses menjadi agen asuransi.
Dalam dunia pemasaran, baik industri asuransi maupun sales di ranah lainnya, penolakan atau keberatan calon nasabah merupakan hal yang lumrah. Penolakan ini tentunya bukan sebuah penghalang bagi keberhasilan seorang agen asuransi jiwa. Sebagai agen asuransi profesional, kamu perlu menjadikan situasi penolakan atau keberatan ini sebagai bahan introspeksi dan motivasi untuk prospek selanjutnya.
Beberapa Jenis Penolakan atau Keberatan Calon Nasabah yang Umum Terjadi
Untuk dapat mengatasi keberatan atau penolakan dari calon nasabah, kamu tentunya perlu mengetahui pula beberapa jenis handling objection asuransi yang umum terjadi.
a. Penolakan atau Keberatan Calon Nasabah karena Merasa Belum Membutuhkan
Penolakan semacam ini kerap terjadi apabila prospek atau calon nasabah masih hidup sendiri atau merasa masih terlalu muda untuk memiliki asuransi. Nyatanya, asuransi tidak mengenal umur, sama seperti risiko yang juga tidak mengenal usia dan dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Nah, justru dengan penolakan ini, agen asuransi memiliki ruang untuk menjelaskan pentingnya asuransi, tak hanya bagi saat ini, tapi juga untuk masa depan.
Padahal, selagi masih sendiri, calon nasabah akan lebih baik untuk membeli produk asuransi karena dapat mengantisipasi risiko hingga mengukur kebutuhannya di masa depan. Bahkan, beberapa produk asuransi jiwa di masa kini juga menawarkan manfaat lebih, tak sebatas jaminan perlindungan jiwa dan proteksi kesehatan, tapi juga manfaat tambahan berupa investasi.
b. Penolakan atau Keberatan Calon Nasabah karena Belum Ada Uang
Untuk penolakan jenis ini, sebenarnya calon nasabah bisa jadi memang belum memiliki dana untuk membeli produk asuransi. Namun, bisa jadi pula sebenarnya calon nasabahmu belum terpikir soal pentingnya memiliki asuransi, sehingga ia belum mempunyai anggaran tersendiri pula untuk pembelian produk proteksi ini. Padahal, asuransi merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan. Nah, di sinilah peran dan tugas agen asuransi menjadi sangat penting untuk menjelaskan pentingnya berasuransi.
Kamu bisa menjelaskan bahwa membeli asuransi merupakan bentuk persiapan perlindungan sebelum berbagai risiko yang mungkin terjadi itu timbul sewaktu-waktu. Misalnya, akibat sakit atau meninggal dunia, dampak yang bisa dirasakan oleh sebuah keluarga adalah kehilangan pencari nafkah. Dalam kondisi seperti ini, asuransi menjadi sangat penting karena adanya manfaat uang pertanggungan akibat kejadian meninggal dunia yang ditawarkan oleh sebuah produk asuransi jiwa. Dengan demikian, calon nasabah pun bisa memiliki pola pikir bahwa asuransi jiwa adalah sebuah kebutuhan. Jadi, kamu tidak perlu ragu dan khawatir lagi cara menawarkan asuransi jiwa apabila menghadapi penolakan atau keberatan.
c. Penolakan atau Keberatan Calon Nasabah karena Merasa Belum Memerlukannya dalam Waktu Dekat
Dengan penolakan semacam ini, tugas agen asuransi harus bergerak untuk menjelaskan manfaat asuransi dengan mengarahkan kepada urgensi atau perasaan mendesak bagi pihak prospek. Agen asuransi dapat menguraikan alasan bahwa hidup ini tidak terpisahkan dari segala macam risiko yang bisa saja terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Dengan tidak memiliki asuransi jiwa, justru menjadi kerugian tersendiri bagi calon nasabah karena mereka menjadi sulit untuk meminimalisasi dampak-dampak yang mungkin terjadi akibat risiko tersebut. Sebut saja tentang dampak finansial yang bisa terjadi akibat dana-dana tabungan yang bisa saja terpakai untuk menutup biaya kesehatan, maupun risiko-risiko lainnya. Sehingga, memiliki asuransi di usia muda pun akan lebih menguntungkan karena premi yang perlu dibayarkan akan jauh lebih kecil dan murah. Bisa disimpulkan, menunda pembelian asuransi bukanlah sebuah hal yang tepat.
Jadi, sudah paham ‘kan cara menawarkan produk asuransi kesehatan maupun jiwa meski harus menghadapi penolakan?
d. Penolakan atau Keberatan Calon Nasabah karena Belum Berminat
Banyak dari calon nasabah yang merasa asuransi tidak sepenting investasi. Nyatanya, sebelum berinvestasi, seseorang sebaiknya mendahulukan kebutuhan tabungan, dana darurat, hingga produk perlindungan berupa asuransi tersebut. Investasi memang bisa menambah aset, tapi hal ini bisa jadi berbahaya jika tidak dibarengi dengan kepemilikan jaring pengaman berupa produk proteksi seperti asuransi. Pasalnya, aset maupun harta kita bisa ludes sewaktu-waktu saat risiko terjadi, sakit misalnya.
Lain halnya dengan kepemilikan asuransi, aset ataupun kondisi finansial bisa terlindung karena biaya-biaya lain yang sudah ter-cover oleh produk asuransi tersebut.
e. Penolakan atau Keberatan Calon Nasabah karena Tidak Percaya terhadap Asuransi Jiwa
Selain stigma asuransi yang tidak menguntungkan, banyak orang yang tidak percaya pada asuransi jiwa karena kasus-kasus gagal klaim yang tidak dibayarkan oleh suatu perusahaan asuransi. Untuk itu, perlu bagi kamu sebagai agen asuransi untuk mampu menjelaskan track record perusahaan asuransi tempat kamu bekerja. Nah, bagaimana cara meyakinkan calon nasabah? Kamu bisa meyakinkan calon nasabah dengan menunjukkan testimoni nasabah hingga bukti-bukti klaim terdahulu yang telah berhasil.
Apalagi, asuransi jiwa sebenarnya sudah sangat diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sehingga sudah terjamin keamanannya. Jangan sampai informasi yang disampaikan kepada calon nasabah kurang lengkap yang dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga berimbas pada klaim yang ditolak.
9. Tutup Penjualan atau Closing dalam Rangkaian Cara Menawarkan Asuransi Jiwa
Cara menawarkan asuransi jiwa yang efektif juga tidak terlepas dari penerapan teknik atau cara strategi closing yang efektif. Closing atau yang juga dikenal sebagai proses penutupan penjualan merupakan langkah lanjutan setelah rangkaian pendekatan prospek, pembangunan hubungan dan kepercayaan nasabah, pengidentifikasian kebutuhan calon nasabah, proses presentasi, hingga keberhasilan mengatasi penolakan.
Penutupan penjualan atau closing adalah strategi seorang agen asuransi untuk mendapatkan komitmen dan kesanggupan calon nasabah untuk membeli produk asuransi yang ditawarkan.
Kenapa orang mau jadi agen asuransi? Memang, akan ada mindset tentang komisi yang menjadi tujuan pencapaian seorang agen sehingga ia mau menjadi seorang agen asuransi untuk mencari pendapatan. Berapa persen komisi agen asuransi? Sebenarnya, besaran komisi ini tergantung pada nominal premi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung. Namun, sebagai gambaran, untuk komisi agen asuransi jiwa bisasanya sebesar 15 hingga 30 persen yang dibayarkan atas premi tahun pertama dan kedua, serta 5 persen atas premi di tahun ketiga hingga kelima. Tak hanya itu, ada pula angka overriding yang dihitung dari produksi agen yang direkrutnya.
Akan tetapi, sebaiknya agen asuransi tidak hanya berfokus pada pendapatan maupun komisinya, tapi juga teknik-teknik cara closing penjualan asuransi yang harus dimiliki. Nah, berikut ini adalah teknik penutupan penjualan yang bisa dilakukan sebagai salah satu cara menawarkan asuransi jiwa yang optimal.
Teknik Penutupan Penjualan atau Closing sebagai Bagian dari Cara Menawarkan Asuransi Jiwa yang Efektif
Ada beberapa teknik penutupan penjualan atau closing yang dapat diaplikasikan oleh seorang agen asuransi. Teknik-teknik ini juga dapat diimplementasikan sebagai cara follow up nasabah asuransi yang efektif.
a. Teknik Bertanya
Agen asuransi harus mampu mengajukan pertanyaan pancingan yang dapat menggiring calon nasabah pada jawaban “ya” untuk membeli asuransi. Perlu diingat, kamu harus menyampaikan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan gaya bahasa yang tidak menggurui. Misalnya, contoh percakapan untuk menawarkan asuransi yang bisa kamu tanyakan adalah “jika ada sebuah produk asuransi yang dapat memastikan ketersediaan biaya pendidikan anak di masa depan, apakah bapak/ibu tertarik?”
b. Teknik Persuasif
Teknik persuasif menekankan aspek emosional yang dapat memancing ketertarikan calon nasabah karena adanya penggiringan pola pikir yang membuat calon nasabah tersebut merasa kondisi pribadinya akan sama dengan cerita yang disampaikan oleh agen. Misalnya, kamu mengajak calon nasabah untuk membayangkan nyamannya masa depan seseorang jika kondisi keuangannya terjamin walau sudah tidak bekerja lagi. Hal ini harus diiringi pula dengan manfaat produk asuransi yang kamu tawarkan memang tepat dan sesuai sebagai solusi dari kebutuhan calon nasabahmu.
c. Teknik Mengajak
Teknik closing yang efektif selanjutnya adalah dengan cara mengajak. Teknik mengajak calon nasabah ini dapat diterapkan apabila pihak prospek sudah memahami apa yang menjadi kebutuhannya, yaitu proteksi berupa asuransi. Calon nasabah juga sudah harus memahami manfaat produk asuransi yang ia inginkan secara lengkap. Kamu dapat mengajak calon nasabah untuk mendapatkan proteksi tersebut secara lebih cepat dengan membantunya mengisi formulir aplikasi asuransi hingga proses pengajuannya secara menyeluruh.
d. Teknik Gambaran Premi
Agen asuransi yang mampu memberikan gambaran premi secara jelas dapat memancing ketertarikan calon nasabahnya. Misalnya, kamu bisa menekankah bahwa untuk mendapatkan manfaat besar dari sebuah produk asuransi, nasabah tidak perlu menyiapkan uang jutaan rupiah. Beri calon nasabah contoh, misalnya dengan menyisihkan uang Rp10.000 per hari, calon nasabah sudah bisa memiliki sebuah produk asuransi dengan manfaat asuransi yang menyeluruh untuk melindungi keluarga dari berbagai risiko.
10. Dapatkan Penjualan Ulang hingga Rekomendasi
Setelah kamu berhasil menerapkan cara efektif menjual asuransi jiwa dengan tepat dan berhasil melalui tahap closing, bukan berarti rangkaian servis atau pelayanan kamu sebagai agen asuransi sudah selesai di situ saja. Kamu juga perlu mendampingi nasabah asuransi dengan menjalin komunikasi yang terus terjaga, apalagi sewaktu-waktu bisa saja ia membutuhkanmu untuk melakukan proses klaim asuransi.
Di samping itu, dengan relasi yang baik, kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi maupun pembelian berulang untuk produk asuransi lainnya, misalnya di luar produk asuransi jiwa yang sudah berhasil kamu tawarkan.
Namun, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk mencapai tahap dari rangkaian cara menawarkan asuransi jiwa ini. Pastikan kamu konsisten menjadi agen asuransi yang tulus dan jujur. Jalin terus hubungan jangka panjang dengan nasabah. Pastikan pula kamu selalu memberikan pelayanan terbaik yang memuaskan sebagai implementasi cara menawarkan asuransi jiwa yang efektif.
11. Selalu Minta Referensi
Meminta referensi merupakan sebuah teknik atau strategi pemasaran produk yang selalu dilakukan apabila kita berbicara soal cara memasarkan dan menawarkan asuransi jiwa maupun produk-produk asuransi lainnya. Agen asuransi yang konsisten menerapkan langkah ini bisa mendapatkan tingkat penjualan yang baik. Dalam kondisi apapun, baik penawaran penjualan kamu diterima atau ditolak, jalin relasi yang baik sehingga kamu bisa mendapatkan referensi tersebut.
Kamu bisa meminta daftar orang-orang terdekat dari prospek yang boleh dihubungi jika dirasa memang membutuhkan asuransi yang kamu tawarkan. Apabila kamu sudah menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan calon nasabah, langkah ini tentunya tidak akan menjadi sebuah hal yang sulit sebagai cara menawarkan asuransi jiwa yang efektif.
12. Manfaatkan Teknologi sebagai Cara Memasarkan Asuransi secara Online
Last but not least, dengan kemajuan teknologi saat ini, pastikan kamu juga menggunakan kesempatan ini sebagai cara untuk menjual asuransi secara online, tak sebatas mengetahui strategi atau cara menawarkan asuransi lewat WhatsApp. Salah satu cara dan tips menjual asuransi online terbaik lainnya adalah dengan adanya Qoala Plus.
Qoala Plus merupakan salah satu unit bisnis utama dari Qoala Insurtech. Dengan basis digital yang digunakan, Qoala Plus dapat membantu para pemasar asuransi untuk menjual berbagai jenis produk asuransi secara online dari partner terpercaya sebagai platform untuk cara menawarkan asuransi jiwa yang efektif dan solutif. Qoala Plus juga mendukung tenaga pemasar untuk menjadi wirausahawan yang mampu membangun hubungan baik dengan customer.
Dengan adanya kemajuan teknologi untuk jual-beli asuransi secara online ini, ada beberapa kelebihan yang dapat dirasakan, baik bagi tenaga pemasar asuransi yang disebut sebagai Mitra Qoala Plus maupun bagi para nasabah.
Kelebihan Penjualan Asuransi Online dengan Qoala Plus
Kelebihan Qoala Plus ini meliputi beberapa hal di bawah ini.
a. Akses Asuransi yang Mudah
Kemudahan akses asuransi yang dapat dibuka melalui smartphone, tablet, maupun laptop dari mana saja dan kapan saja.
b. Klaim Asuransi yang Dibantu
Nasabah dapat mengajukan klaim melalui WhatsApp atau e-mail yang akan dibantu oleh tim Qoala Plus secara langsung.
c. Tim Asuransi yang Berpengalaman
Qoala Plus didukung oleh orang-orang yang sudah memiliki pengalaman jadi agen asuransi, termasuk business managers yang terbukti mumpuni dalam bidang asuransi maupun keuangan.
d. Keamanan Data yang Terjamin
Qoala Plus menggunakan standar kemananan Internasional ISO 27001.
e. Rekanan Asuransi Terpercaya
Qoala Plus bekerja sama dengan lebih dari 25 perusahaan asuransi ternama dan terpercaya di Indonesia yang telah memiliki reputasi serta keamanan yang terjamin.
f. Telah Menangani Banyak Proyek Asuransi Komersil
Per tahun 2021, Qoala Plus telah berhasil menangani lebih dari 1500 nasabah untuk proyek asuransi komersil.
Itulah cara menawarkan asuransi jiwa termasuk cara menjual hingga memasarkan asuransi yang efektif versi Qoala Plus. Tentunya, cara menjadi agen asuransi dan menawarkan asuransi jiwa ini berlaku untuk agen asuransi Simas Jiwa, Prudential, Allianz, ataupun perusahaan apapun. Jadi, apakah kamu sudah yakin dan lebih percaya diri untuk mulai memasarkan asuransi jiwa maupun produk asuransi lainnya? Supaya penjualanmu lebih mudah dan tepat guna, jangan ragu untuk bergabung menjadi Mitra Qoala Plus. Jadilah agen asuransi yang sukses dan dapatkan cuan sekarang juga!
Untuk cara jadi Mitra Qoala Plus dan informasi seputar agen asuransi lainnya, install aplikasi Qoala Plus dengan mengunduhnya di Google Play atau App Store! Kamu juga bisa kunjungi laman Qoala Plus untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lainnya.