Selama ini, pembahasan seputar klaim asuransi cenderung lebih umum dibagikan dari sudut pandang para nasabah pemegang polis asuransi. Namun, nyatanya, informasi seputar klaim ini juga sangat dibutuhkan bagi para agen asuransi jiwa. Walaupun telah mendapat product knowledge dari perusahaan tempatnya bekerja, seorang agen asuransi juga perlu mengetahui lebih dalam lagi beragam informasi seputar klaim asuransi jiwa ini, mulai dari pengertian hingga prosedurnya.
Sejatinya, seorang agen asuransi tidak hanya berperan dalam menjual produk asuransi tetapi sebagai partner dan juga konsultan bagi peserta yang bersangkutan, terlebih saat nasabah akan melakukan klaim. Maka dari itu, seorang agen akan mempunyai hubungan jangka panjang dengan pihak tertanggung.
Sebenarnya, informasi seputar klaim ini tidak jauh berbeda antara sudut pandang pihak tertanggung/pemegang polis maupun bagi agen asuransi sebagai pemasar itu sendiri. Namun, kamu juga perlu mengetahui secara lebih dalam apa saja peran agen asuransi dalam proses klaim ini, termasuk tugas dan tanggung jawab kepada nasabah serta perusahaan asuransi tempatmu bekerja.
Dalam asuransi jiwa, istilah klaim adalah permintaan pihak pemegang polis atas janji yang dibuat oleh pihak penanggung.
Kali ini, Qoala Plus akan membahas secara detail seluruh informasi yang diperlukan tentang klaim asuransi jiwa terkait peran agen asuransi dalam membantu proses klaim ini. Yuk, simak pembahasannya!
Pengertian Klaim Asuransi Jiwa
Istilah klaim asuransi jiwa adalah sebuah permintaan dari pihak pemegang polis (nasabah asuransi jiwa) atas janji yang dibuat oleh pihak penanggung (perusahaan asuransi jiwa).
Klaim asuransi berkaitan erat dengan pencairan uang pertanggungan. Hal ini juga sekaligus menjawab pertanyaan tentang “apakah asuransi jiwa bisa dicairkan?” Pada intinya, asuransi jiwa bisa dicairkan ketika pemegang polis meninggal dunia.
Lalu, apa itu polis asuransi jiwa? Polis asuransi jiwa adalah sebuah kontrak atau bukti perjanjian kerja sama tertulis berkekuatan hukum yang mengikat antara pemegang polis/pihak tertanggung dengan pihak perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung.
Pentingnya Agen Asuransi Memahami Prosedur Klaim Asuransi Jiwa
Sebagai agen asuransi, kamu tak hanya wajib memahami cara menawarkan asuransi jiwa dan tips memasarkan yang efektif, tapi juga mengetahui tujuan dan fungsi agen ketika proses klaim asuransi jiwa berlangsung. Nah, ada beberapa tujuan dan fungsi ketika agen asuransi memiliki pemahaman penuh perihal prosedur klaim asuransi. Rinciannya adalah sebagai berikut.
a. Mempermudah Tugas Agen Asuransi yang Menjembatani Proses Klaim antara Pihak Tertanggung/Ahli Waris dengan Perusahaan Asuransi
Sebagai pihak penjembatan, agen asuransi dapat terbantu untuk meneruskan proses klaim ini kepada pihak perusahaan asuransi selaku penyelenggara dan pihak yang memberikan pencairan dana atau uang pertanggungan.
Agen asuransi juga mempunyai tugas dan kewajiban untuk menggunakan dokumen resmi yang diterbitkan perusahaan dalam proses klaim ini. Sehingga, seluruh pengalaman klaim asuransi jiwa dapat berlangsung dengan mulus dan nyaman untuk kedua belah pihak, baik nasabah/pihak tertanggung/ahli waris dan perusahaan asuransi itu sendiri.
b. Dapat dengan Jelas untuk Mendorong dan Menyampaikan Syarat hingga Dokumen Klaim yang Dibutuhkan oleh Nasabah
Dengan betul-betul memahami seluruh proses dan prosedur klaim, agen asuransi tentu akan dapat dengan mudah membantu nasabah (misalnya, pihak tertanggung ataupun ahli waris yang berwenang) untuk mengurus proses klaim ini.
Sebab, agen asuransi sangat mungkin menemukan nasabah/pihak tertanggung/ahli waris yang kritis ketika proses klaim ini berlangsung. Seorang agen asuransi harus mampu memberikan penjelasan yang lengkap seputar manfaat pertanggungan secara rinci, jangka waktu perlindungan, proses klaim, dan sebagainya.
c. Membantu Pertanggungjawabannya Terhadap Pihak Perusahaan Asuransi Tempat Ia Bekerja
Tak hanya meneruskan dokumen-dokumen maupun berbagai persyaratan yang telah disampaikan oleh pihak tertanggung/ahli waris yang berwenang, agen asuransi juga nyatanya memiliki tanggung jawab penuh untuk melakukan berbagai pelaporan tenaga pemasar kepada perusahaan asuransi tempatnya bekerja. Sebab, pengaplikasian kinerja seorang agen asuransi harus sesuai dengan panduan perusahaan.
Mau jadi agen asuransi jiwa terbaik dengan dukungan teknologi yang membuat proses jualan asuransi jadi lebih mudah? Jadilah Mitra Qoala Plus dan rasakan kemudahannya!
Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik
Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi
Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus
Jenis-jenis Klaim Asuransi Jiwa
Ada beberapa jenis klaim yang dapat dilakukan atas produk perlindungan jiwa ini.
a. Klaim Jatuh Tempo
Klaim jatuh tempo pada produk asuransi jiwa dapat terjadi ketika pemegang polis bertahan hidup sampai akhir masa polis.
Uang pertanggungan akan dibayarkan apabila pihak tertanggung masih hidup hingga akhir masa pertanggungan atau tidak pernah melakukan klaim sama sekali atas kondisi kritis dan polis tetap aktif.
b. Klaim Kematian
Klaim kematian dilakukan ketika pemegang polis/penerima manfaat meninggal di dalam masa polis yang masih berlaku yang dapat diajukan oleh ahli waris atau pemohon yang telah disebutkan di dalam polis. Jenis klaim meninggal dunia mencakup karena sakit ataupun kecelakaan.
Klaim meninggal dunia ini dapat muncul ketika penerima manfaat atau pemohon yang disebutkan dalam polis telah meninggal dunia sementara polis masih berlaku. Namun, klaim asuransi jiwa dapat terjadi lebih awal ketika pemegang polis tersebut meninggal dalam satu tahun dimulainya polis.
Ada beberapa dokumen yang diperlukan saat melakukan klaim kematian, di antaranya adalah sebagai berikut.
- identitas diri
- bukti hubungan keluarga
- dokumen polis dan nomor polis
Jadi, perlu dicatat, dokumen yang tidak diperlukan saat melakukan klaim kematian adalah ijazah pendidikan.
c. Klaim Lebih Awal
Klaim lebih awal dapat dilakukan terhadap asuransi jiwa. Klaim lebih awal terjadi ketika pemegang polis meninggal dalam satu tahun dimulainya polis. Klaim ini dapat timbul ketika polis telah menghasilkan saldo tunai, sementara pemegang polis mengakhiri perjanjian asuransi. Dengan kata lain, penerima manfaat atau pihak tertanggung dapat melakukan penebusan polis atau pengembalian saldo tunai.
d. Manfaat Kelangsungan Hidup
Pada beberapa jenis polis asuransi jiwa, klaim asuransi juga mencakup uang pertanggungan atas risiko cacat tetap atau sebagian yang dialami oleh pihak tertanggung. Manfaat perlindungan ini juga termasuk perlindungan terhadap kondisi kritis (jika memang di-cover pada sebuah polis).
Klaim ini merupakan bentuk perlindungan bagi pihak tertanggung dari berbagai bentuk risiko musibah yang mungkin terjadi di masa depan. Contoh manfaat dari klaim asuransi jiwa ini, misalnya, kepala keluarga sebagai pihak tertanggung meninggal dunia akibat kecelakaan, mengalami cacat tetap atau sebagian, atau sebab apapun yang menyebabkan dirinya kehilangan mata pencaharian.
Sehingga, klaim asuransi jiwa ini bermanfaat untuk melindungi kelangsungan hidup keluarga atau ahli waris apabila ditinggalkan oleh pemegang polis atau ketika pemegang polis sudah kehilangan mata pencaharian itu sendiri.
Dari daftar di atas, dapat kita ketahui bahwa manfaat bonus dan bunga premi bukanlah suatu jenis klaim, tapi merupakan bentuk manfaat yang bisa dirasakan oleh pemegang polis asuransi jiwa.
Berapa Lama Waktu Proses Klaim Asuransi Meninggal Dunia?
Berbeda dari klaim asuransi kesehatan yang tidak membutuhkan waktu lama untuk reimbursement atau pencairannya, klaim asuransi jiwa hanya bisa dicairkan ketika pemegang polis meninggal atau pada kasus-kasus tertentu saja tergantung klausul yang telah disepakati dalam sebuah polis asuransi jiwa.
Klaim asuransi jiwa untuk kasus meninggal dunia umumnya bisa dilakukan segera setelah pemegang polis meninggal hingga 90 hari (3 bulan), terhitung sejak tanggal meninggal. Apabila klaim meninggal dunia baru diajukan setelah masa tunggu 90 hari ini terlewati, ahli waris wajib membuat surat kronologi tentang alasan keterlambatan pengajuan klaim tersebut.
Namun, perlu dicatat, baik lama masa tunggu hingga keterlambatan pelaporan ini juga dikembalikan lagi pada kebijakan masing-masing perusahaan maupun produk asuransi yang ada.
Peran Agen Asuransi Jiwa dalam Proses Klaim Asuransi
Sebagai seorang agen asuransi jiwa profesional, kamu harus mampu melakukan hal-hal berikut ini.
- menjelaskan detail produk serta manfaat yang akan diterima
- menjembatani dan mendampingi proses klaim
- mengutarakan hal apa saja yang membuat klaim tidak bisa keluar
- menjelaskan fungsi polis berkaitan dengan klaim yang akan dilakukan
- menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika akan klaim
- membuat ilustrasi manfaat dan klaim
- memberikan data rumah sakit yang bekerja sama dengan pihak asuransi (apabila dibutuhkan)
Bagaimana Cara Agen Asuransi dapat Membantu Pemegang Polis agar Klaim Asuransi Jiwanya Disetujui?
Salah satu tugas atau peran agen asuransi jiwa adalah membantu nasabahnya untuk melakukan penyelesaian klaim pada produk asuransi yang dimilikinya. Oleh karena itu, agen asuransi jiwa perlu menyampaikan persyataran dan mendorong nasabahnya untuk dapat melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan demi kelancaran pengajuan klaim asuransi jiwa.
a. Tips dan Langkah Prosedur yang Dapat Disampaikan pada Nasabah agar Klaim Asuransi Jiwa Sukses dan Tidak Ditolak
Istilah “persyaratan” dalam kontrak asuransi jiwa mengacu pada klaim pembayaran ketika seluruh persyaratan telah terpenuhi. Oleh karena itu, bagi nasabah, langkah-langkah atau tata cara dan syarat pengajuan klaim asuransi jiwa yang perlu diikuti adalah sebagai berikut.
1. Nasabah Membuat Laporan pada Penyedia atau Agen Asuransi
Nasabah, pada kasus ini adalah keluarga tertanggung atau ahli waris sebagai penerima manfaat, wajib membuat laporan kepada agen asuransi yang menyatakan bahwa pihak tertanggung meninggal dunia. Dengan adanya batas waktu pengajuan klaim selama 30 hari hingga 60 hari setelah hari kematian tertanggung, masa pelaporan ini juga harus mempertimbangkan periode ini. Namun, batas pengajuan klaim asuransi pada kebijakan masing-masing perusahaan atau produk asuransi juga bisa berbeda. Sehingga, pihak tertanggung maupun keluarga/ahli waris yang berwenang wajib mengetahui ketentuan yang telah disepakati pada polis asuransi jiwa yang dimiliki.
2. Isi dan Kirimkan Dokumen-dokumen Terkait
Berikut ini adalah beberapa dokumen yang diperlukan untuk mendukung proses klaim asuransi jiwa. Namun, perlu dicatat, beberapa perusahaan maupun polis produk membutuhkan dokumen yang berbeda tergantung dari kebijakan yang berlaku.
- polis asli
- formulir klaim meninggal dunia diisi oleh penerima manfaat
- formulir klaim meninggal dunia diisi oleh dokter
- formulir surat kuasa pemaparan isi rekam medik – diisi dan tanda tangan di atas materai oleh ahli waris
- surat keterangan meninggal dari instansi pemerintahan yang berwenang (kutipan akte kematian) yang dilegalisir
- bila meninggal karena kecelakaan, lampirkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari pihak kepolisian
- bila meninggal di rumah tanpa perawatan dokter, buat kronologis kematian dan ditandatangani oleh ahli waris
- salinan atau copy hasil pemeriksaan medis yang telah dilakukan tertanggung
- formulir pemberitahuan nomor rekening dan fotokopi buku rekening
- fotokopi identitas diri tertanggung
- fotokopi identitas diri ahli waris
- fotokopi kartu keluarga
- dokumen lain bila diperlukan
3. Proses Verifikasi Kebenaran Data dan Kecocokan dengan Ketentuan Polis
Setelah berkas-berkas atau dokumen diterima, perusahaan asuransi akan melakukan verifikasi kebenaran data serta mencocokkannya dengan ketentuan polis yang berlaku. Proses ini umumnya memerlukan waktu selama 14 hari kerja, terhitung dari tanggal berkas diterima dengan lengkap. Namun, kembali lagi, kurun waktu proses ini juga tergantung dari masing-masing kebijakan perusahaan asuransi jiwa.
4. Proses Pencairan Uang Pertanggungan
Apabila seluruh dokumen sudah lengkap dan syarat-syarat sudah terpenuhi, pihak asuransi jiwa akan mencairkan uang pertanggungan dalam bentuk santunan tunai ke rekening ahli waris.
Bentuk pembayaran klaim dapat dibayarkan baik secara tunai, bunga, penghasilan tunggal, jangka waktu tetap, atau salah satu di antara semua ini sesuai dengan kesepakatan yang berlaku.
b. Hal-hal yang Dapat Membuat Klaim Asuransi Jiwa Ditolak yang Wajib Diterangkan oleh Agen Asuransi kepada Nasabah
Ada beberapa hal krusial yang dapat membuat klaim asuransi jiwa ditolak. Oleh karena itu, agen asuransi juga wajib menyampaikan pada nasabah perihal penyebab apa saja yang dapat menjadi alasan gagalnya klaim asuransi.
1. Formulir Klaim Asuransi yang Tidak Diisi dengan Jujur atau Kurang Jelas
Salah satu penyebab klaim asuransi yang tidak berhasil adalah ketika pihak keluarga yang berwenang atau ahli waris tidak mengisi formulir klaim asuransi jiwa dengan sejujur-jujurnya dan sejelas-jelasnya. Sebab, hal ini dapat terlihat ketika pihak perusahaan asuransi melakukan pengecekan. Akibatnya, perusahaan asuransi tidak akan membayar klaim apabila isi formulir klaim terbukti mengandung ketidakjujuran.
2. Pihak Tertanggung Meninggal Dunia Akibat Bunuh Diri
Hampir semua perusahaan asuransi memberlakukan kebijakan untuk menolak klaim yang berhubungan dengan kasus meninggal dunia akibat bunuh diri. Tidak sebatas kasus bunuh diri, kejadian meninggal karena ulah sendiri juga banyak ditolak oleh perusahaan asuransi, seperti meninggal dunia karena kecelakaan akibat ugal-ugalan di jalan, sengaja melanggar aturan, tidak menggunakan pengaman, dan lain sebagainya.
3. Pihak Tertanggung Meninggal Dunia Akibat Melakukan Kejahatan
Klaim asuransi juga akan ditolak apabila pihak tertanggung terbukti meninggal dunia kaibat melakukan tindak kejahatan. Misalnya, pihak tertanggung tertembak polisi saat kejadian tangkap tangan ketika melakukan perampokan atau bentuk kriminalitas yang melawan hukum lainnya. Hal ini tidak hanya berlaku pada pihak tertanggung, tapi juga jika ahli waris yang melakukan kejahatan. Sebagai contoh, ahli waris sengaja membunuh tertanggung agar mendapatkan pencairan uang pertanggungan asuransi.
4. Pembayaran Premi yang Macet
Selain hal-hal di atas, klaim asuransi jiwa juga bisa ditolak apabila pembayaran premi selama ini mengalami kemacetan. Dalam asuransi jiwa, ada istilah polis lapse yang harus dipahami oleh nasabah atau pihak tertanggung. Polis lapse adalah kondisi penghentian penanggungan asuransi sebagai akibat tidak dibayarnya premi dan biaya-biaya polis yang sudah jatuh tempo, atau nilai tunai yang tersisa sudah tidak mencukupi untuk membayar premi dan biaya-biayanya lagi.
Riwayat polis lapse akan sangat berpengaruh pada keberhasilan klaim. Sebab, perusahaan asuransi sudah tidak memiliki kewajiban untuk membayarkan uang pertanggungan jika terjadi sesuatu dengan pemegang polis ketika tertanggung tidak lagi membayarkan premi atau macet. Oleh karena itu, pastikan bahwa polis asuransi jiwa kamu selalu dalam keadaan aktif.
Jadi, sudah tahu ‘kan apa saja tugas, peran, prosedur, tata cara, hingga informasi lainnya terkait klaim asuransi jiwa? Kini, kamu tidak perlu ragu lagi untuk menjadi seorang agen asuransi jiwa yang profesional dan mumpuni untuk menghadapi proses klaim asuransi jiwa secara efektif. Jadilah agen asuransi jiwa terbaik dengan bergabung menjadi Mitra Qoala Plus dan dapatkan cuan hingga beragam benefit lainnya!
Dapatkan juga berbagai informasi lengkap di blog Qoala Plus tentang tips memilih berbagai produk asuransi, mulai dari kesehatan, kendaraan, pendidikan, harta benda dan sebagainya yang tentunya bisa menambah wawasan dan pengetahuanmu. Sementara, bagi kamu yang ingin tahu cara jadi Mitra Qoala Plus dan informasi seputar agen asuransi lainnya, install aplikasi Qoala Plus dengan mengunduhnya di Google Play atau App Store! Kamu juga bisa kunjungi laman Qoala Plus untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lainnya.